Latest Movie :

KECERDASAN SPIRITUIL DAN KESUKSESAN ANDA

Kontribusi dari Ikhwan Sopa - Terakhir diperbaharui
Apakah Anda selama ini masih mengira, bahwa memiliki dan terus meningkatkan kecerdasan spiritual akan makin menjauhkan Anda dari segala kesuksesan? Bahwa berpikir, bersikap, dan bertindak benar dan lurus tak akan mengantarkan Anda kemana-mana? Bahwa dengan cara itu Anda tidak akan sampai ke cita-cita? Jika jawaban Anda adalah ya, maka ketahuilah wahai saudaraku, bahwa engkau telah salah arah. Waspadalah akan dirimu, segeralah ubah haluanmu. Karena bukan begitu, apa yang sebenarnya.
Kesuksesanmu, sangat ditentukan oleh kecerdasan spiritualmu. Engkau tak akan pernah menangguk sukses yang sebenarnya bila engkau tidak memilikinya. Engkau mungkin akan kaya, tapi engkau tak akan pernah berbahagia. Engkau mungkin bisa menepuk-nepuk dada sendiri, tapi pada saat yang sama engkau juga adalah perusak di muka bumi. Jika demikian adanya engkau, maka dirimu tak akan pernah berarti.
Ketahuilah wahai saudaraku, bahwa contoh terbaik dalam setiap untaian sejarah, adalah berasal dari manusia-manusia sukses seperti para rasul dan para nabi. Merekalah, golongan manusia yang telah mencapai suksesnya sesuai kehendak Sang Pencipta. Merekalah wahai saudaraku, manusia-manusia yang patut disuri-tauladani.
Jika engkau wahai saudaraku, sangat menginginkan segala bentuk kesuksesan yang bisa engkau bayangkan, maka peganglah erat-erat dan pahamilah dengan sangat, kisah luar biasa Nabi Musa As yang aku sampaikan kepadamu.
Kisah bayi mungil Musa dimulai dari sini.
Dan Kami ilhamkan kepada ibu Musa; "Susuilah dia, dan apabila kamu khawatir terhadapnya maka jatuhkanlah dia kesungai (Nil). Dan janganlah kamu khawatir dan janganlah (pula) bersedih hati, karena sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya (salah seorang) dari para rasul." (QS 28:7)
Ketahuilah saudaraku, bahwa faith selalu diletakkan di tempat yang tinggi, pada apapun yang pernah engkau sebut sebagai pedoman dan literatur menuju kesuksesan duniawi. Di dalamnya, terkandung unsur keyakinan dan kepercayaan yang teramat tinggi. Di situlah letaknya wahai saudaraku, titik pusat dari apa yang engkau sebut sebagai kecerdasan spiritual.
Ibunda Musa adalah wanita manusia biasa. Ia juga punya rasa keibuan yang sulit dan berat menerima kenyataan, harus terpisahkan dari belahan jiwa yang disayang dan dicintanya.
Ibunda Musa adalah juga seorang perempuan yang beriman. Ia memiliki faith yang kuat dan kokoh tak tergoyahkan. Ia menegakkannya dengan penuh keyakinan dan kepercayaan pada Sang Pemilik Segala Skenario.
Dengan penuh keyakinan dan kepercayaan, ibunda Musa telah memilih untuk menjalankan apa yang telah diperintahkan atas dirinya. Ibunda Musa memahami, bahwa dirinya adalah manusia ciptaan yang telah juga diberi akal dan pikiran. Ia tahu ia memiliki kecerdasan. Kecerdasan yang lahir bersama faith di dalam kepala, di dalam dada dan jiwanya. Kecerdasan yang spiritual keberadaannya. Kecerdasan, yang didemonstrasikannya mengikuti skenario Sang Pencipta dengan lima tanda-tanda.
Pertama, dicarikannya bayi Musa keranjang yang nyaman menjadi wahana. Diberinya alas yang hangat dan diberinya peneduh yang menyejukkan dirinya. Dibalutnya bayi Musa dari telanjang penuh tetes kasih dan sayang bersama titik air matanya.
Kedua, perintah itupun kemudian dijalankannya. Dihanyutkannya keranjang bayi mungil Musa menyatu dengan gemerecak derasnya aliran sungai Nil.
Ketiga, diperintahkannya saudara perempuan Musa, agar terus mengikuti keranjang bersama aluran arus air. Agar mereka tetap bisa menatapnya dari kejauhan, dan agar mereka mengerti ke mana arah dan berakhirnya bayi mungil tercinta mereka.
Keempat, keranjang bayi mungil Musa berakhir di taman air indah di belakang istana raja yang penguasa. Bayi mungil Musa, telah menarik hati permaisuri istana. Puteri istana ingin memeliharanya.
Kelima , kakak perempuan Musa berkata, "Maukah engkau kutunjuki, seseorang yang mau merawat serta menyusuinya, dengan penuh welas dan asih?" Referensi kakak perempuan Musa, berakhir pada ibunda Musa sendiri. Maka sadarilah wahai saudaraku, beginilah akhir sukses dari episode babak pertama kehidupan Nabi Musa As:
1. Ibunda Musa tetap bisa mendekap dan menyusui bayi mungil Musa yang amat dicintainya,
2. Untuk mengemban tugas itu, ibunda Musa kini punya penghasilan sebagai orang gajian di istana raja,
3. Bayi mungil Musa terjamin dan terpelihara segala kebutuhannya, untuk sehat dan tumbuh besarnya menuju
sempurna, serba berkecukupan sebagai seorang pangeran di istana raja sampai waktu yang ditentukan.
Bisakah engkau melihat wahai saudaraku, betapa cerdasnya sang ibunda Musa?
Wahai saudaraku, telah kusampaikan kepadamu sepenggal kisah sukses seorang Nabi Musa As. Potongan kisah sukses yang berangkat dari faith seorang ibunda. Ibunda bayi mungil Musa yang cerdas akal, pikiran, dan imannya.
Cerdas spiritual.
Wahai saudaraku jika engkau masih ragu, maka ketahuilah, bahwa faith sebagai inti dari kecerdasan spiritual, adalah modal utamamu menuju kesuksesan. Maka jika nanti dan esok hari, jika engkau menghadapi atau menemui; kejadian, keadaan, dan situasi, yang menurut kiramu akan menyusahkan atau membuat kecewa dan bersedih hati, maka tundalah rasa sakitmu saudaraku. Pelajarilah skenario-Nya dengan faith-mu. Yakinilah akan kasih dan sayang-Nya di balik semua itu. Di sanalah nanti
akan engkau temui, apa-apa yang engkau sebut sebagai suksesmu.
Saudaraku,
Aku Ingin Engkau Sukses,
Aku Harus Membuatmu Sukses.
Share this article :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Mind Power - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger