"..Kamu sekali kali tidak melihat pada ciptaan Allah Yang Maha Pemurah sesuatu yang tak seimbang. Lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?"
Demikian penggalan surat al-Mulk ayat 3 (juz tabarok/29) diatas. Sobat, ternyata makin banyak dari kita yang mulai 'ngeh' tentang hukum keseimbangan. Banyak artikel, buku, para penceramah, motivator dsb. yang berbicara sekitar hukum keseimbangan ini.
Ada matahari ada bulan, ada siang ada malam, ada pria ada wanita, ada baik ada buruk, ada banyak ada sedikit, ada kenyang ada lapar, ada fujur ada takwa, ada malaiikat ada iblis. pokoknya semua memiliki rival yang saling bertentangan dan tentu ada yang bisa bersinergi.
Keseimbangan itu ada dua macam, keseimbangan kauniyah dan keseimbangan kauliyah atau horizontal dan vertikal saya sebutkan spt itu, jika ada yg lain boleh" aja. Mohon petunjuk.
Keseimbangan Kauniyah adalah keseimbangan semesta, menyangkut mikrokosmos, makrokosmos. Atau sunatullah (hukum" Allah yang berlaku dialam semesta. 'Alam tidak punya hukum, yang punya hukum itu Allah, oleh karenanya alam itu juga tunduk pada hukum Allah'). Jumlah Energi di alam ini tetap, tidak ada penambahan dan tidak ada pula pengurangan, energi hanya bisa berubah bentuk dia tidak bisa dibuat atau dimusnahkan, ingat hukum kekekalan energi (hukum Allah yang berlaku pada Energi). Jadi jika kita menggunakan energi disemesta ini secara berlebih/extrime, maka di titik lain semesta ini akan kekurangan energi, dalam artian tidak seimbang. So don't be extrime!!! minum sirup aja jika berlebihan bisa mabuk. Untuk lebih jelasnya insya Allah ada postingan khusus tentang keseimbangan makrokosmos dan mikrokosmos ini.
Keseimbangan kauliyah adalah keseimbangan agama. Berkenaan dengan perilaku dan ketaatan kepada Allah SWT. Jika mereka lebih banyak melakukan dosa maka tentu akan menyebabkan amalnya kalah berat jika ditimbang, maka celakalah mereka itu. Dan saat ketidak adilan prilaku ini akan membawa kepada ketidak seimbangan hidupnya. Tidak seimbang di wilayah ini juga akan membuat hidup penuh kegelisahan, kesulitan, bahkan bisa jadi mengundang ketidak seimbangan semestanya.
Tidak seimbang di kauniyah, bisa menimbulkan ketidak seimbangan di kauliyah dan sebaliknya. Bisa dilihat orang-orang yang tidak adil dalam beragama biasanya akan cenderung merusak alam sekitarnya, atau sebaliknya orang-orang yang biasa merusak alam lingkungannya adalah orang-orang yang biasanya tidak seimbang dalam spiritualnya.
Ketidak seimbangan identik dengan ketidak adilan, jadi orang yang kelakuannya tidak stabil alias tidak seimbang, cenderung bisa termasuk orang yang tidak adil. Jika kita tidak adil, maka akan ada pihak yang menuntut kedilan itu.
Seimbang atau adil itu juga tidak melulu memiliki arti jumlahnya harus sama, melainkan memiliki porsi yang proporsional. Tersesuaikan dengan karat dan kadarnya. Bahasan tentang hal ini banyak bisa dibaca diberbagai tulisan yang ada.
Sobat mungkin tulisan ini masih ngalor ngidul kurang jelas disana sini, tapi mudah-mudahan bisa bermanfaat. Rabbana Atina Fiddunya hasanah..wafil akhirati hasanah waqina azabannar...Ya Allah semoga Engkau memaafkan kami yang senantiasa tidak seimbang dan tidak adil dalam hidup ini. Meskipun kami menzhalimi diri kami dan orang lain semoga maaf-Mu untuk kami. Sobat, seimbangkanlah dunia dan akhirat kita..bahkan dalam hal ini boleh kebaikan akhirat lebih diutamakan. Kenapa akhirat harus diutamakan padahal kita masih jidup didunia? Insya Allah ditulisan lainnya saya singgung.
wallahu'alam bishawab.
Tidak seimbang di kauniyah, bisa menimbulkan ketidak seimbangan di kauliyah dan sebaliknya. Bisa dilihat orang-orang yang tidak adil dalam beragama biasanya akan cenderung merusak alam sekitarnya, atau sebaliknya orang-orang yang biasa merusak alam lingkungannya adalah orang-orang yang biasanya tidak seimbang dalam spiritualnya.
Ketidak seimbangan identik dengan ketidak adilan, jadi orang yang kelakuannya tidak stabil alias tidak seimbang, cenderung bisa termasuk orang yang tidak adil. Jika kita tidak adil, maka akan ada pihak yang menuntut kedilan itu.
Seimbang atau adil itu juga tidak melulu memiliki arti jumlahnya harus sama, melainkan memiliki porsi yang proporsional. Tersesuaikan dengan karat dan kadarnya. Bahasan tentang hal ini banyak bisa dibaca diberbagai tulisan yang ada.
Sobat mungkin tulisan ini masih ngalor ngidul kurang jelas disana sini, tapi mudah-mudahan bisa bermanfaat. Rabbana Atina Fiddunya hasanah..wafil akhirati hasanah waqina azabannar...Ya Allah semoga Engkau memaafkan kami yang senantiasa tidak seimbang dan tidak adil dalam hidup ini. Meskipun kami menzhalimi diri kami dan orang lain semoga maaf-Mu untuk kami. Sobat, seimbangkanlah dunia dan akhirat kita..bahkan dalam hal ini boleh kebaikan akhirat lebih diutamakan. Kenapa akhirat harus diutamakan padahal kita masih jidup didunia? Insya Allah ditulisan lainnya saya singgung.
wallahu'alam bishawab.
Post a Comment